Rumah Sakit Umum Daerah Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur Siap Melayani Anda
Bula-Maluku 06/13, Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD), Bula adalah satu-satunya rumah
sakit di Kabupaten Seram Bagian Timur yang dimekarkan dari Kabupaten Maluku
Tengah sejak tahun 2004 dan rumah sakit rujukan dari seluruh puskesmas di
wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur, juga dari wilayah Seram Utara yang merupakan
bagian dari kabupaten induk Maluku Tengah.
Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Bula mulai dibangun atas inisiatif Bupati Abdullah
Vanath pada tahun 2005 bersumber dari anggaran pusat (APBN) dan terus bertahap
pembangunannya sampai sekarang, dengan Operasionalisasi pelayanan dimulai tahun
2008, diresmikan langsung oleh Gubernur Maluku Karel Allbert Ralahallu pada
tanggal 20 Juni 2008, ditandai dengan penyelenggaraan pelayanan Bedah Umum
Gratis untuk seluruh masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur dan sekitarnya.
Dengan
tetap mengedepankan fungsi Fungsi RSUD Bula tetap Menyelenggarakan pelayanan
medis. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan. Menyelenggarakan
pelayanan rujukan. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Menyelenggarakan
penelitian dan pengembangan. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
RSUD
yang terletak di jalan. Wailola, No 11-12 Bula, Dengan Direktur dr. Diki Achmad Hidayat, M.Kes saat ini,
tetap eksis melakukan pelayanan, walaupun banyak terjadi kekuarangan disana-sini,
bahkan pada waktu tertentu Diki Ahmad Hidayat sempat mengeluh bahkan mintah
untuk diganti, karena banyaknya hujatan kalau pelayanan RSUD tidak maksimal,
dengan mengacu pada Visi: Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Bula
yang Dapat Melayani Masyarakat Secara Profesional, Nyaman dan Terjangkau
Misi Mewujudkan dan selalu
meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima, manusiawi dan terjangkau Membangun
komitmen bersama di antara RSUD Bula, Pemda dan Masyarakat Menjadikan RSUD Bula
sebagai pusat pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan Serta Motto Melayani dengan senyum, sapa
ramah dan sentuh nyaman
RSUD
Bula yang masih berusia belia mempunyai banyak kekurangan dari seluruh aspek
pelayanan dan pendukungnya. Dengan
optimism yang tinggi Direktur RSUD Bula Diki Hidayat Ahmad mengaku Saat ini RSUD Bula lebih menata diri
untuk lebih siap melayani masyarakat dengan berbenah diri dalam manajemen
sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sistem pelayanan kesehatan
masyarakan secara optimal sesuai kemampuan Pemerintah Daerah serta merujuk pada
SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
RSUD
Bula mempunyai tugas pokok yakni melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna
dan berhasil guna, dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan,
serta melaksanakan upaya rujukan termasuk mendatangkan Dokter Ahli.
Priotas
lima tahun pertama adalah konsolidasi manajemen dan penyiapan sarana dan
prasarana dengan memperhatikan kemampuan daerah dan bantuan dari pusat melalui
dana dekonsentrasi dan dana lain yang diperuntukkan bagi pengembangan rumah
sakit daerah.
Tahun
pertama dan kedua menitikberatkan pada pembenahan infrastruktur bangunan yang
ada dan belum tertata sesuai peruntukkannya, juga penataan sumberdaya manusia
yang sangat kurang baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Tahun ketiga dan
keempat diprioritaskan pada pembenahan administrasi pelayanan dan perkantoran
serta perencanaan. Memasuki tahun kelima meletakkan prioritas pada pembenahan
manajemen pelayanan secara komprehensif dan terintegrasi dari mulai perencanan,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi sampai pada pelaporan. Target tahun kelima
adalah penyiapan komponen akreditasi dan penetapan kelas rumah sakit dari
Kemenkes RI agar RSUD Bula dapat terakreditasi , diakui oleh pemerintah pusat
dengan tetap memperhatikan kondisi dan karakteristik daerah pada wilayah kerja
RSUD Bula.
Masalah dan Alternatif Solusi
Kekuarangan
obat merupakan suatu persoalan yang sangat krusial, namun Diki
HIdayat Ahmad mengatakan untuk pengadaan obat-obatan pada RSUD SBT, maka
dibutuhkan anggaran sebesar 800 juta untuk satu tahun, namun pada tahun 2008
RSUD hanya mendapat anggaran 200 juta pada tahun 2012 hanya mendapat 400 juta
lebih .
Sebagaimana
telah dikemukakan sebelumnnya bahwa usia RSUD Bula yang masih belum genap 5
tahun sampai saat ini mempunyai masalah yang cukup banyak dan perlu manajemen
yang efektif dan efisien dengan memperhitungkan kemampuan daerah dalam hal
anggaran dan penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas,
kapabuilitas serta memenuhi ketentuan secara normatif.
Rumah
sakit yang telah lebih dahulu ada dan berusia puluhan tahun pun tentunya
memiliki masalah yang sama dengan RSUD Bula dan tentunya memiliki pengalaman
untuk menemukan solusi terbaik yang dinamis. Solusi dari masalah- masalah yang
dihadapi oleh RSUD Bula tentunya sangat tergantung pada keterlibatan pihak lain
termasuk pemerintah daerah sebagai pemilik rumah sakit, stake holder lain yang
terkait juga masyarakat yang merupakan fihak yang memanfaatkan pelayanan rumah
sakit. Sekali lagi RSUD Bula Siap Melayani Anda
kalau boleh tau RSUD bula sekarang memiliki berapa dokter .? ? ? ?
BalasHapus