SARADAN NEWS

PIMPINAN DAN STAF SARADAN NEWS MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1434 H, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Senin, 22 Juli 2013

Semua Pelayanan Kesehatan Yang Bersifat Sosial Ditangani Oleh Askes



Semua Pelayanan Kesehatan Yang Bersifat Sosial Ditangani Oleh Askes

Bula-Maluku 22/13, Pada tahun 2014 semua Jaminan Pelayanan Kesehatan yang bersifat sosial seperti  Askes untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk Jam Kesmas, Jam Sostek yang dikelolah langsung oleh Badan Pengelolah Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (BPJPKM) demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten SBT Abas Rumatumerik.

Dia mengatakan untuk Jam Kesda sesuai rencana Pemerintah dimana pada semua Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia tidak lagi digunakan Jam Kesda, karena kuota SBT untuk Jamkesmas sekitar 30 ribu lebih sedangkan yang baru masuk Jamkesmas dei SBT baru mencapai 75 persen dan Jamkesda sekitar 25 persen.

Terkait dengan keraguan masyarakat terhadap efektifitas pendataan yang dilakukan oleh BPJPKM ini menurut Abas Rumatumerik pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan pihak PT Askes, namun dari pihak PT Askes telah menyatakan kesanggupan untuk menangani semua Pelayanan Kesehatan Sosial.

Banyak kalangan masyarakat yang sangat ragu karena pada saat dikelolah oleh Dinas Kesehatan banyak yang tidak terdata apalagi para pengguna Jamkesmas adalah masyarakat yang berada di daerah terpencil yang sulit dijangkau seperti Kecamatan Teor, Wakatei dan beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten SBT, karena untuk Askes saja banyak PNS yang belum terdata, bahkan untuk SBT hanya sebagai kecil PNS yang telah menggunakan Askes

Namun demikian Kepala Dinas Kesehatan SBT Abas Rumatumerik mengaku sesuai pertemuan dengan Pihak Askes dan telah menyatakan kesanggupan, hal yang menjadi kendala selama ini adalah masalah sarana dan prasarana termasuk tenaga lapangan, namun untuk memenuhi standar kerja tersebut maka PT Askes akan mencari tenaga yang bisa bekerja dilapangan setelah tanggal 1 Januari nanti.

Abas Rumatumerik berharap agar kedepan PT Askes dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga tidak terjadi persoalan, karena apabilah terjadi persoalan maka masyarakat akan rugi terhadap pelayanan kesehatan karena sebelumnya banyak penolakan dari masyarakat kalau PT Askes yang nanti diberikan kewenangan untuk mengelolah Pelayanan Kesehatan yang bersifat social dengan kondisi SBT yang terdiri dari Pulau-pulau ini.

Kepala Kantor Kemntrian Agama SBT Mengeluh Terhadap Kinerja Bawahannya




Kepala Kantor Kemntrian Agama SBT Mengeluh Terhadap Kinerja Bawahannya


Bula-Maluku 22/13, Kepala Kementrian Agama Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) ISmail Rumfot mengaku kecewa dengan kinerja bawahannya yang selama ini tidak pernah berkordinasi dengan dirinya sebagai pimpinan di Kabupaten ketimbang langsung di Kementrian Agama di Provinsi Maluku, penagasan tersebut disampaikannya saat melantik sejumlah Kepala Sekolah Muhamadiya dilingkuk Kementrian Agama SBT.

Dia memintah para Kepala Sekolah yang baru dilantik tersebut untuk dapat bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah diberikan dalam rangka mendukung Visi dan Misi kementrian Agama di Bidang Pendidikan dengan meningkatkan mutu pendidikan dengan tetap melakukan kordinasi dengan Pimpinan di Kabupaten sehingga tercipta kinerja yang harmonis.

Salah satu persoalan yang menjadi penekanan Kepala Kementrian Agama Kabupaten SBT adalah pengelolaan keuangan sehingga menurut Rumfot dalam pengelolaan anggaran harus transparan antara Kepala Sekolah dengan Guru-Guru, termasuk dengan Komite Sekolah sehingga semua proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, tanpa ada curiga-mencurigai.

Disisi lain Ismail Rumfot juga menekankan perlunya akuntabilitas dengan tetap memperhatikan persolan kordinasi dan transparansi karena yang menjadi permasalahan hamper terjadi disemua jenjang pendidikan adalah masalah transparansi tentang laporan bulanan, laporan keuangan dan laporan lainnya yang terkait dengan perkembangan pendidikan tersebut.

Ismail Rumfot mengakui setelah di angkat menjadi Kepala Kementrian Agama di SBT dan bertugas selama Dua tahun di Kabupaten SBT ternyata banyak Kepala Sekolah yang kurang perduli terhadap laporan keuangan dan laporan bulanan, anehnya lagi para kepala sekolah ini tidak pernah berkordinasi dengan Kepala Kementrian Agama di SBT tetapi langsung ke Kanwil Agama Provinsi, padahal sesuai hirarki para Kepala Sekolah Mi, kordinasinya ada di Kementrian Agama di SBT. Sedangkan MA kordinasinya ke bidang pendidikan di Kanwil Kementrian Agama di Provinsi.
 
Menurutnya Banyak Kepala Sekolah di lingkup Kementrian Agama yang tidak memahami hirarki tersebut sehingga persoalan menyangkut laporan keuangan tidak pernah masuk ke Kementrian Agama SBT, padahal semestinya ada laporang yang masuk ke Kementrian Agama. Dalam DIPA kegiatan fisik diserahkan langsung ke Kepala Sekolah untuk dikelola, akibatnya banyak kepala sekolah yang sibuk dengan proyek dan lupa untuk mengurus sekolah sehingga banyak yang tidak bekerja efektif

Kementrian Sosial Lakukan Pembinaan Terhadap Penyuluh Di Tiga Kecamatan Di SBT



Kementrian Sosial Lakukan Pembinaan Terhadap Penyuluh Di Tiga Kecamatan Di SBT


Bula-Maluku 22/13, Kepala Sub Bidang Materi, Media dan Teknoligi Penyuluhan Sosial, Pusat Penyuluh Sosial, Kementrian Sosial Herman Koswara mengatakan ada tujuh sasaran prioritas yang secra umum adalah kemiskinan, keterlantaran, kecatatan, keterpencilan, ketunaan dan penyimpangan perilaku korban bencana, kekerasan eksploitasi dan diskriminasi sesuai dengan Undang-Undang No 11 tahun 2009.

Hal tersebut disampaikan Herman saat memberikan materi pada para penyuluh di dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), diakui sesuai dengan kontrak kerja dengan 50 Kabupaten Kota tertinggal di Indonesia yang salah satunya adalah Kabupaten SBT bertujuan untuk menyelesaikan berbagai persoalan kesejahteraan sosial yang terjadi di daerah dengan melibatkan seluruh komponen yakni Pemerintah, Masyarakat dan Dunia usaha.

Menurutnya salah satu langkah strategis yang diambil oleh Pusat Penyuluhan Sosial yakni mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat seperti PKSK, Karang Taruna, Tagana, pengurus LK3, Dunia usaha, tokoh agama serta tokoh pemuda dan tokoh perempuan di Kecamatan Bula, Kecamatan Bula Barat dan Kecamatan Bula Timur untuk lebih respon terhadap permasalahan kesejahteraan sosial. 

Dalam kegiatan yang diberinama Temu Kelompok Sosial Masyarakat yang merupakan perwakilan dari masyarakat dengan mengacu pada tema Mengalang partisipasi sosial masyarakat menujuh Indonesia sejahtera, karena hanya dengan pemerintah daerah saja persoalan sosial di masyarakat tidak akan terselesaikan karena beben persoalan yang sangat banyak sehingga peran masyarakat sangat dibutuhkan.

Horman Koswara berharap peserta yang mengikuti kegiatan ini mereka mampu menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat yang ada di sekitar serta upaya untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang ada disekeliling tempat tinggal mereka, dengan menggalang partisipasi social masyarakat melalui kearifan lokal yang lebih luas dalam memproteksi permasalahan kesejahteraan yang ada di daerah SBT yang sangat luas ini.

Dia mengakaui dipilihnya Kecamatan Bula, Kecamatan Bula Barat dan Kecamatan Bula Timur karena tiga kecamatan ini sangat dekat dengan akses di Kabaupaten SBT yang mampu menyerap informasi yang seluas-luasnya dan dijadikan sebagai penggerak program untuk dilakukan di kecamatan-kecamatan di Kabupaten SBT yang belum tersentu.

Dari Tiga Kecamatan tersebut yang mengikuti kegiatan itu adalah 30 peserta dari berbagai perwakilan komponen masyarakat, karena sesuai kontrak kerja Presiden dengan Menteri Sosial untuk Kabupaten Katagori  Tertinggal yang salah satunya adalah Kabupaten Seram Bagian Timur yang berjuluk Ita Wotu Nusa ini.

RSUD Bula Datangkan Tenaga Senior Dari RSUD Haulussy Ambon



RSUD Bula Datangkan Tenaga Senior Dari RSUD Haulussy Ambon


Bula-Maluku 22/13, Direktur Rumah Sakit Umum Bula, Diki Ahmad Hidayat mengatakan, RSUD Bula telah mendatangkan tenaga perawat senior dari RSUD Dokter Haulusy Kudamati yang telah memiliki banyak pengalaman dalam melani pasien untuk melakukan bimbingan dan pendampingan kepada para petugas RSUD Bula yang masih minim pengalaman.

Dia mengatakan tujuan yang dicapai adalah untuk melakukan pelatihan langsung ditempat kerja serta dapat memberikan pencerahan langsung kepada semua para medis, karena banyak juru rawat yang ada di RSUD Bula belum memahami secara baik tentang pelayanan rumah sakit, sehingga kedepan RSUD Bula bisa memberikan pelayanan yang terbaik.

Diki mengaku saat ini, RSUD Bula banyak membutuhkan tenaga profesional yang bisa memberikan bimbingan kepada para juru rawat, karena selama ini banyak keluhan dari masyarakat lebih disebabkan karena pelayanan yang tidak maksimal, yang diberikan oleh para juru rawat kepada para pasien, sehingga diharapkan dengan adanya tenaga senior dari RSUD Haulusy Ambon ini dapat memberikan manfaat terhadap pelayanan di RSUD Bula.

Menurutnya pola pikir para juru rawat di RSUD Bula harus dirubah untuk dapat mengerti tentang bekerja di Rumah Sakit yang sesungguhnya, selain memberikan bimbingan dan pendampingan, terhadap juru rawat di RSUD Bula kehadiran para tenaga senior dari RSUD Halussy Kudamati ini juga untuk mengantisipasi kekosongan pada saat Mudik Lebaran nanti.

Selama ini banyak tenaga perawat dan Dokter yang melaksanakan Mudik Lebaran, walaupun tanpa ijin mereka tetap berangkat sehingga aktifitas RSUD lumpuh, karena satu minggu sebelum lebaran banyak yang sudah Mudik kendati tidak diisinkan, sehingga untuk mengantisipasi kekosongan tersebut maka didatangkan tenaga medis senior dari RSUD Haulusy Kudamati.

Para tenaga senior dari RSUD Haulusy Kudamati ini dikontrak selama 6 bulan sehingga pelayanan terhadap masyarakat lebih efektif, mereka yang didatangkan dari RSUD Haulusy sebanyak 4 orang diantaranya Cak Borola, Nus Salakory, Ibu Bidan Ace, dan Ibu Bidan Kori, yang adalah bidan dan perawat senior yang memiliki banyak pengalaman, sehingga diharapkan para juru rawat di RSUD Bula dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, untuk selanjutnya diterapkan di RSUD Bula.