SARADAN NEWS

PIMPINAN DAN STAF SARADAN NEWS MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1434 H, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Jumat, 26 April 2013

Kontingan MTQ SBT Target Masuk Kategori Tiga Besar Pada MTQ Maluku Di Tual



Kontingan MTQ SBT Target Masuk Kategori Tiga Besar Pada MTQ Maluku Di Tual

Bula-Maluku 26/13, Kontingan MTQ Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) targetkan yang terbaik dalam pelaksanaan MTQ Provinsi Maluku ke 25 yang dilaksanakan di Kota Tual pada tanggal 03 Mei  nanti, penegasan ini disampaikan Ketua LPTQ Kabupaten SBT Sidik Rumaloak di Bula beberapa waktu lalu. Menurutnya kontingan yang berjumlah 62 orang Kafila termasuk pelatih dan Offisiel ini akan  bertanding dalam beberapa Mata Lomba dengan target juara. Sedangkan untuk Grup Pameran mencapai 40 orang, sehingga total peserta mencapai 100 orang lebih

Semua peserta MTQ Provinsi Maluku dari Kabupaten SBT telah dikarantinakan sejak seminggu yang lalu untuk persiapan mengikuti MTQ  Provinsi di Kota Tual, selain peserta MTQ, Kabupaten SBT juga akan membawakan Tarian Tatakora dan Debus sesuai permintaan Panitia dalam ikut memeriakan Pelaksanaan MTQ tersebut.

Sidik Rumaloak mengatakan, kontingen MTQ Kabupaten SBT akan tampil dengan 5 Mata lomba yakni Moratil, Tilawa anak-anak Putra-putri, hafis 1 jus Putra-putri 20 jus dan 30 jus, termasuk hat golongan naska putra-putri dan grup syarhil Qur”an serta grup fafmil yang telah disiapkan dalam rangka menghadapi MTQ Provinsi Maluku.

Sedangkan untuk keikutsertaan Kabupaten SBT dalam Pameran pembangunan, Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu telah bekerja sama dengan dua perusahan besar yakni Karlez dan Citik untuk ikut berpartisipasi dalam memeriakan pelaksanaan Pamaren pembangunan, termasuk persiapan pawai taaruf telah disiapkan di Kota Tual.

Dia mengatakan Kabupaten SBT tidak memiliki target untuk sampai pada juara umum, namun target SBT adalah berada pada posisi tiga besar, lebih dari itu kehadiran Kabupaten SBT di Kota Tual adalah memberikan apresiasi kepada Tuan Rumah Kota Tual sekaligus untuk mempererat hubungan Kota Tual dan Kabupaten SBT.

Pesrta MTQ Kabupaten SBT akan diberangkatkan dengan Kapal Roro Bobot Masiwang, yang rencana akan dilepas oleh Pemerintah Daerah Kabupaten SBT pada tanggal 01 Mei nanti, semua peserta yang akan berangkat telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis yang disiapkan oleh panitia termasuk persiapan obat-obatan. nanti

Penyelenggara Bimas Katolik SBT Mengajak Umat Katolik SBT Untuk Menghargai Sesama Umat Beragama



Penyelenggara Bimas Katolik SBT Mengajak Umat Katolik SBT Untuk Menghargai Sesama Umat Beragama

Bula-Maluku 26/13, Penyelenggara Bimas Katolik Seram Bagian Timur (SBT), Justinus Dairo Malo mengatakan Kementrian Agama sebagai lembaga Negara melalui Ditjen Bimas Katolik yang merupakan bagian dari kantor kementrian agama sesuai dengan visi-misi yang ada maka akan lebih memahami tugas Bimas katolik yang mengarah kepada pembinaan iman umat Katolik.

Penegasan ini disampaikan Justinus Malo saat menyampaikan Materi pada Kegiatan Musyawara Pastoral Paroki (Musparpar), Kabupaten Seram Bagian Timur di Stasi Rumalusi Kecamatan Teor, yang diikuti oleh Empat Stasi dalam Paroki SBT yakni Stasi Rumalusi, Stasi Rumoi Ker-Ker, Stasi Wunin-Eldedora dan Stasi Karlomin.

Menurutnya sesuai Visi dan Misi merupakan rekayasa prediktif yang dipakai sebagai arah kebijakan Ditjen Bimas Katolik dalam mengemban tugas pelayanan pemerintahan kepada masyarakat Katolik yakni Terwujudnya masyarakat Katolik yang seratus persen Katolik dan seratus persen Pancasilais dalam negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Dia mengakui kalau untuk Kabupaten SBT masih terdapat kekuarangan dalam bentuk pelayanan dan perhatian kepada Umat Katolik SBT, hal ini disebabkan karena sebaran umat katolik di SBT sangat jauh dari ibu Kota Kabupaten, yakni di Pulau Keswui dan Pulau Teor, dengan jarak tempu menggunakan kapal laut.

Olehnya Justin mengajak umat Katolik untuk  berperan serta secara aktif dan dinamis dalam mencapai tujuan pembangunan bangsa.
Dalam paham "mengajak" terkandung asas bahwa peran pembangunan di bidang agama berada di tangan masyarakat Katolik, sedangkan peran Ditjen Bimas Katolik bersifat pelayanan, fasilitator, Motivator dan pemberdayaan.

Dia juga mengajak umat Katolik untuk Mewujudkan kerukunan hidup antar dan inter umat beragama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga rasa keharmonisan dan saling menghargai dalam menjalankan ibadah masing-masing dapat terwujud dan tercipta dengan baik.

Program-program yang dicanangkan oleh Ditjen Bimas Katolik, yaitu : Bidang urusan agama dan penerangan agama meliputi program peningkatan pelayanan kehidupan beragama, peningkatan pemahaman dan pengamalan agama serta kerukunan umat beragama, serta pembinaan lembaga-lembaga social keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan.

Sedangkan untuk Bidang pendidikan agama meliputi Pembangunan bidang pendidikan seperti program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, khusus untuk pendidikan Justinus Malo berjanji akan melakukan penambahan guru agama, pada Empat Sekolah Dasar yang bernaung dalam Yayasan Persekolahan Katolik Santa Theresia.

Selain Muspaspar, juga dilaksanakan temu Orang Muda Katolik (OMK) se Kabupaten Seram Bagian Timur, dalam kesempatan itu penyelenggara BImas Katolik SBT juga meminta OMK SBT untuk lebih memahami jati diri sebagai orang Muda, yang bekerja tanpa pamri untuk pembangunan Gereja dan Negera.

Umat Katolik Kabupaten Seram Bagian Timur juga menyatakan Dukungan terhadap Bupati Abdulah Vanat untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil GUbernur priode 2013-2018, dengan pertimbangan Abdulah Vanat dinilai sukses memimpin Kabupaten SBT selama dua priode.   

Jumat, 19 April 2013

Dinas Keuangan SBT Perketat Permintaan Dana Operasional SKPD


Dinas Keuangan SBT Perketat Permintaan Dana Operasional SKPD

Bula-Maluku 20/13, Kepala Dinas Keuangan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Ibrahim Syarif mengatakan penertiban Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sering keluar daerah dengan waktu yang terlalu lama dengan menahan gaji termasuk anggaran kegiatan dan dana rutin  sesuai arahan Bupati SBT Abdulah Vanat telah dilakukan.

Dia mengatakan perintah Bupati ini dilakukan karena ada Pimpinan SKPD yang hanya berada diluar daerah dan sering memerintah bawahan untuk mencairkan dana, namun demikian setelah ada pemantauan dari Asdisten III Setda SBT dan Dinas Keuangan maka sudah ada kesadaran dari pimpinan SKPD sehingga anggaran meraka telah dicairkan.

Dia mengakui kalau selama ini hanya dilakukan penundaan pencairan dana dari SKPD yang sering keluar daerah, untuk dilakukan pembinanan bagi Pimpinan SKPD untuk dapat membenahi staf sampai ke Pegawainya, agar menjadi satu dalam melaksanakan tugasnya agar semua pegawai dapat terlibat dalam bekerja.

Menurut Ibrahim Syarif, yang selama ini menjadi penekanan Bupati Abdulah Vanat adalah banyak pimpinan SKPD yang suka bekerja sendiri tanpa melibatkan bawahannya, bahkan hanya ada bawahan tertentu yang ditugaskan untuk bekerja, sehingga ketika pimpinan SKPD berada diluar bawahan tersebut yang mengerjakan tugas pimpinan termasuk pencairan anggaran kegiatan.
Sementara terkait dengan keterlambatan gaji yang sering dikeluhkan oleh para Pegawai di Lingkup Pemda SBT, Ibrahim Syarif mengatakan kalau di Dinas Keuangan setiap tanggal 1 bulan berjalan gaji PNS sudah diproses, hanya saja keterlambatan tersebut disebabkan karena keterlambatan dari masing-masing Bendahara SKPD yang sering tidak berada ditempat.

Bahkan kalau Bendahara ada di tempat Pimpinan SKPD yang tidak ada ada ditempat dan sebaliknya sehingga menyebabkan keterlambatan pencairan dan pembayaran gaji para pegawai, oleh Ibrahim Syarif membanta kalau keterlambatan pembayaran gaji tersebut dari sistim kerja Dinas Keuangan, namun lebih disebabkan karena Bendahara dan Pimpinan SKPD yang sering keluar daerah.

Menurutnya semua gaji SKPD sudah siap di tanggal 30, sehingga tanggal 1 hanya menunggu permintaan dari SKPD, sehingga yang sering mengalami keterlambatan adalah Pegawai Kecamatan karena disesuaikan dengan perhubungan, karena Bendahara Kecamatan harus menunggu perhubungan ke ibu kota Kabupaten untuk melakukan pencairan gaji.     

Jumat, 05 April 2013

Rumah Sakit Umum Daerah Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur Siap Melayani Anda


Rumah Sakit Umum Daerah Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur Siap Melayani Anda
Bula-Maluku 06/13, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD),  Bula adalah satu-satunya rumah sakit di Kabupaten Seram Bagian Timur yang dimekarkan dari Kabupaten Maluku Tengah sejak tahun 2004 dan rumah sakit rujukan dari seluruh puskesmas di wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur, juga dari wilayah Seram Utara yang merupakan bagian dari kabupaten induk Maluku Tengah.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bula mulai dibangun atas inisiatif Bupati Abdullah Vanath pada tahun 2005 bersumber dari anggaran pusat (APBN) dan terus bertahap pembangunannya sampai sekarang, dengan Operasionalisasi pelayanan dimulai tahun 2008, diresmikan langsung oleh Gubernur Maluku Karel Allbert Ralahallu pada tanggal 20 Juni 2008, ditandai dengan penyelenggaraan pelayanan Bedah Umum Gratis untuk seluruh masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur dan sekitarnya.
Dengan tetap mengedepankan fungsi Fungsi RSUD Bula tetap Menyelenggarakan pelayanan medis. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan. Menyelenggarakan pelayanan rujukan. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
RSUD yang terletak di jalan. Wailola, No 11-12 Bula, Dengan Direktur  dr. Diki Achmad Hidayat, M.Kes saat ini, tetap eksis melakukan pelayanan, walaupun banyak terjadi kekuarangan disana-sini, bahkan pada waktu tertentu Diki Ahmad Hidayat sempat mengeluh bahkan mintah untuk diganti, karena banyaknya hujatan kalau pelayanan RSUD tidak maksimal, dengan mengacu pada Visi: Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Bula yang Dapat Melayani Masyarakat Secara Profesional, Nyaman dan Terjangkau
Misi Mewujudkan dan selalu meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima, manusiawi dan terjangkau Membangun komitmen bersama di antara RSUD Bula, Pemda dan Masyarakat Menjadikan RSUD Bula sebagai pusat pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan Serta Motto Melayani dengan senyum, sapa ramah dan sentuh nyaman
RSUD Bula yang masih berusia belia mempunyai banyak kekurangan dari seluruh aspek pelayanan dan pendukungnya.  Dengan optimism yang tinggi Direktur RSUD Bula Diki Hidayat Ahmad  mengaku Saat ini RSUD Bula lebih menata diri untuk lebih siap melayani masyarakat dengan berbenah diri dalam manajemen sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sistem pelayanan kesehatan masyarakan secara optimal sesuai kemampuan Pemerintah Daerah serta merujuk pada SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
RSUD Bula mempunyai tugas pokok yakni melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna, dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan, serta melaksanakan upaya rujukan termasuk mendatangkan Dokter Ahli.
Priotas lima tahun pertama adalah konsolidasi manajemen dan penyiapan sarana dan prasarana dengan memperhatikan kemampuan daerah dan bantuan dari pusat melalui dana dekonsentrasi dan dana lain yang diperuntukkan bagi pengembangan rumah sakit daerah.
Tahun pertama dan kedua menitikberatkan pada pembenahan infrastruktur bangunan yang ada dan belum tertata sesuai peruntukkannya, juga penataan sumberdaya manusia yang sangat kurang baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Tahun ketiga dan keempat diprioritaskan pada pembenahan administrasi pelayanan dan perkantoran serta perencanaan. Memasuki tahun kelima meletakkan prioritas pada pembenahan manajemen pelayanan secara komprehensif dan terintegrasi dari mulai perencanan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi sampai pada pelaporan. Target tahun kelima adalah penyiapan komponen akreditasi dan penetapan kelas rumah sakit dari Kemenkes RI agar RSUD Bula dapat terakreditasi , diakui oleh pemerintah pusat dengan tetap memperhatikan kondisi dan karakteristik daerah pada wilayah kerja RSUD Bula.
Masalah dan Alternatif Solusi
Kekuarangan obat merupakan suatu persoalan yang sangat krusial, namun Diki HIdayat Ahmad mengatakan untuk pengadaan obat-obatan pada RSUD SBT, maka dibutuhkan anggaran sebesar 800 juta untuk satu tahun, namun pada tahun 2008 RSUD hanya mendapat anggaran 200 juta pada tahun 2012 hanya mendapat 400 juta lebih .
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnnya bahwa usia RSUD Bula yang masih belum genap 5 tahun sampai saat ini mempunyai masalah yang cukup banyak dan perlu manajemen yang efektif dan efisien dengan memperhitungkan kemampuan daerah dalam hal anggaran dan penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas, kapabuilitas serta memenuhi ketentuan secara normatif.
Rumah sakit yang telah lebih dahulu ada dan berusia puluhan tahun pun tentunya memiliki masalah yang sama dengan RSUD Bula dan tentunya memiliki pengalaman untuk menemukan solusi terbaik yang dinamis. Solusi dari masalah- masalah yang dihadapi oleh RSUD Bula tentunya sangat tergantung pada keterlibatan pihak lain termasuk pemerintah daerah sebagai pemilik rumah sakit, stake holder lain yang terkait juga masyarakat yang merupakan fihak yang memanfaatkan pelayanan rumah sakit. Sekali lagi RSUD Bula Siap Melayani Anda