Menanti Gebrakan Bupati Abdulah
Vanat.
Bula-Maluku 08/13, Sebelum Akhir Januari 2013, Bupati Abdulah Vanat
berjanji akan melakukan perombakan Kabinetnya untuk mengisi kekosongan yang
terjadi pada pejabat tingkat Eselon II, III dan IV di lingkup Pemerintah daerah
Seram Bagian Timur. Bayak kalangan berperdiksi perombakan ini hanya sebatas
roling karena tidak ada wajah baru yang akan diusulkan, hal ini karena
perombakan sebelumnya tidak ada hal yang baru.
Janji Bupati ini disampaikan saat
melantik sejumlah pejabat eselon III dan IVpada lingkup Pemerintah daerah SBT
beberapa waktu lalu”ini mendadak dan saya minta pimpinan SKPD untuk
mempersiapkan tenaga yang nanti mengisi jabatan yang masih kosong, saya
pastikan sebelum akhir Januari semua jabatan yang kosong sudah terisi, tegas
Vanat.
Namun memasuki minggu ke Dua
bulan Februari ini belum ada tanda-tanda untuk dilakukan pergantian pada
jabatan Eselon II, III dan IV, namun berbagai sumber menyebutkan akan dilakukan
pergantian pada bulan Februari ini, pergantian ini juga dilakukan karena Bupati
sering mengeluh soal kinerja bawahannya yang tidak maksimal, ironisnya lagi
karena kurangnya pembinaan terhadap pegawai dari Pimpinan SKPD menyebabkan
banyak Pegawai Negeri Sipil yang berlagak sebagai pimpinan-pimpinan kecil.
Salah satu contoh adalah
pemalsuan tanda tangan Bupati oleh Okunum PNS pada lingkup Pemerintah Daerah
SBT, yang kini PNS tersebut tekah berurusan dengan proses hukum,”saya telah
melapor oknum PNS ke Kepolisian SBT, dan saya meminta diproses secara hukum”,
kesal Abdulah Vanat yang seakan mereasa dikhianati oleh bawahannya.
Atas berbagai ulah yang dilakukan
oleh Pimpinan SKPD bersama dengan bawahannya ini, Bupati merasa mulai
dikhianati, hal ini terasa saat Bupati mengeluh ada Pimpinan SKPD yang suka
jalan-jalan keluar daerah dengan urusan yang tidak jelas, bahkan ada Pimpinan
SKPD yang hanya datang untuk mencairkan uang dan kembali melanglang buana
sampai berbulan-bulan entah kemana.
Bupati pun Murka karena sikap
bawahannya yang tidak becus itu dengan memerintah pemblokiran terhadap anggaran
beberapa Pimpinan SKPD yang selama ini bolak-balik Bula-Ambon-Jakarta dengan
urusan yang tidak jelas, termasuk pimpinan SKPD yang hanya tinggal diluar dan
hanya menelepon dan sms bawahan tertentu untuk melakukan ini dan itu.
Sakin marahnya terhadap kinerja
Pimpinan SKPD, Bupati juga memintah Pimpinan SKPD untuk tahu malu, yah Malu
kepada masyarakat karena akibat dari janji-janji mereka yang tidak ditepati,
Bupati yang jadi bulan-bulan masyarakat akibat dari Pimpinan SKPD yang suka
obral janji tersebut. Bupati juga pernah
menyebutkan Pimpinan SKPD di SBT tidak berkualitas tetapi anehnya tidak ada
perubahan saat dilakukan pergantian Pimpinan SKPD.
Untuk mengefesiankan kinerja
sesuai keinginan Bupati maka Asisten II Bahtiar Rengfuryaan sering meminta agar
Pimpinan SKPD, Kepala Badan Dan kantor
termasuk Camat yang berasal dari Guru untuk dikembali ke Habitatnya sebagai
tenaga pengajar dan menempatkan orang yang sesuai dengan kualifikasi Bidang dan
disiplin Ilmu yang dimiliki.
Untuk mencapai kinerja yang
maksimal maka Bupati Harus berani melakukan perombakan total terhadap Pimpinan
SKPD yang prestasinya dinilai tidak maksimal sesuai dengan keinginan Bupati dan
mengangkat tenaga yang punya disiplin Ilmu dan latar belakang pengalaman untuk
menduduki jabatan tertentu.
Sorotan yang banyak selama ini
adalah pada Kepala Bapeda SBT, Bupati harus berani untuk mengganti Kepala
Bapeda, kalau menginginkan repotasinya baik di mata Publik, selain itu pimpinan
SKPD yang tidak memiliki pengalaman pada SKPD tertentu juga harus diganti, dan
ditempatkan pada Asisten dan Staf ahli yakni Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan, Kepala Badan Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala
Penanggulangan Bencana Alam dan sejumlah Pimpinan SKPD.
Sumber pada lingkup Pemda SBT
meminta Bupati untuk harus mempertimbangkan Keterwakilan Wilayah untuk
menduduki jabatan strategis, pada Lingkup Pemda SBT, keterwakilan Kecamatan
Wakatei ada dua Figur yang mesti menjadi pertimbangan Bupati yakni Lamudin
Kelilauw Staf pada Dinas Kesehatan Kabupaten SBT, dan Jamaludin Rumakamar Staf
pada Dinas Pendidikan Kabupaten SBT mengingat selama ini tidak ada Figur
Wakatei yang ditermpatkan pada jabatan strategis.
Sementara itu penempatan juga sesuai
disiplin ilmu, maka harus ada pergantian pada Kepala Bagian Hukum Setda SBT
sehingga Irfin Mony adalah yang terbaik karena memiliki latar belakang Hukum,
Bachtiar Rengfuryaan yang saat ini menjadi Asisten II juga dipertimbangkan
untuk menjadi Kepala Badan Lingkungan Hidup, karena asisten bukan jabatan
seumur Hidup, selain itu Bactiar Rengfuryaan juga memiliki semangat kerja.
Sumber itu juga menyebutkan Syarifudin
Goo Kepala Dinas Pertambangan dan Energi diisukan akan menjadi kepala Bapeda
SBT, sementara Murad Wokas Kabag Hukum perlu dipertimbangkan untuk menjadi
salah satu Sekertaris Pada Badan atau Dinas bahkan kalau dimungkinan
dipertimbangkan untuk menjadi Plt Dinas Perindustrian dan Perdagangan SBT.
Pada Dinas Perhubungan Bupati
harus mencari orang yang mengerti soal perhubungan, karena bidang ini
membutuhkan orang yang memiliki kepiawan dalam melobi, mengingat sesuai
informasi selama ini Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki data dari Dinas
Perhubungan SBT, selain itu banyak persoalan yang tidak dapat terselesaikan
salah satunya adalah soal Tower pada beberapa kecamatan yang kini tidak ada
titik terangnya.
Kita berharap pergantian nanti
akan hadir wajah-wajah baru, yang memiliki kualitas dan kemampuan kerja, sesuai
dengan yang diharapkan oleh Bupati, karna mengeluh bukan jalan penyelesaian,
tetapi tindakan nyata adalah penyelesaiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar