Warga Desa Wunin Di Abaikan Oleh Pemerintah Kabupaten SBT
Bula-Maluku 12/11, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan
Kabaupaten Seram Bagian Timur (SBT) Abas Rumatumerik dinilai tidak
bertanggungjawab terhadap masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, bahkan
lamban untuk mengambil langkah terkait dengan wabah diare yang terjadi di Desa
Wunin Kecamatan Wakatei Kabupaten SBT.
Salah satu warga desa Wunin Frans
Rumfudi mengatakan, sangat kecewa terhadap sikap Kepala Dinas SBT yang terkesan
lamban dalam melihat persoalan wabah Diare ini, karena telah menelan korban
jiwa tiga balita meninggal Dunia, sedangkan yang lain masih mendapat perawatan
di rumah-rumah oleh dukun kampung yang tingkat kesembuhannya sangat diragukan.
Frans mengatakan semestinya Dinas
Kesehatan SBT sudah mengambil langkah untuk melihat kondisi yang terjadi di
desa Wunin, namun Kepala Dinas Kesehatan SBT mengatakan belum menerima laporan
dari kepala Puskesmas wakatai, sehingga harus menunggu laporan terlebih dahulu,
padahal sudah jelas kalau selama ini belum ada komunikasi berupa telepon di
Wakatei.
Dia mengatakan Bupati SBT Abdulah
Vanat harus melakukan efaluasi terhadap kinerja Pelaksana Tugas Kepala Dinas
Kesehatan Abas Rumatumerik, termasuk melakukan efaluasi terhadap petugas
puskesmas Wakatei yang selama sering meninggalkan tempat tugas, karena ada
pegawai puskesmas yang seenaknya meninggalkan tempat tugas selama
berbulan-bulan dan mengabaikan tugas pelayanan terhadap masyarakat.
Senada dengan itu Ketua Pemuda
Katolik Komisariat Cabang Kabupaten SBT Petrus Rusin di Bula memintah
Pemerintah Kabupaten SBT khususnya Dinas Kesahatan untuk turun langsung melihat
kondisi riil warga yang ada di desa Wunin-Eldedora, yang terisolasi dari
berbagai aspek khususnya pelayanan kesehatan.
Dia mengaku sedih melihat
penederitaan yang dialami oleh masyarakat Wunin-Eldedora, apalagi masalah
kesehatan dimana, warga yang sakit harus mereka bawa ke puskesmas dengan
berjalan kaki sekitar 13 kilo meter dengan mendaki gunung dan turun gunung, karena
tidak ada Pustu di desa itu, yang lebih para lagi jalan yang dijadikan oleh
Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu yang telah digusur sejak tahun 2006
sampai saat ini tidak jelas pekerjaannya.
Pantas saja kalau Kabupaten SBT
masuk dalam katagri Daerah Buruk Kesehatan, karena pelayanan kesehatannya yang
sangat buruk, bahkan selama ini tidak ada program penyuluh kesehatan yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan, sehingga masyarakat tidak banyak tahu tentang
wabah penyakit tertentu yang sangat membahayakan, apalagi selama ini banyak
warga yang masih lebih yakin dengan pengobatan dukun dari pada karena tidak ada
pelayanan kesehatan oleh Puskesmas ke desa wunin.
Anehnya lagi saat ada laporan
dari masyarakat kalau ada wabah Diare di desa Wunin, petugas Puskes Wakatei
memberikan keterangan kalau belum ada surat dari kepala desa sehingga mereka
belum akan melakukan pelayanan, sehingga perlu ada efaluasi terhadap kinerja
mereka termasuk menindak tegas pegawai puskesmas yang sering keluar daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar