SARADAN NEWS

PIMPINAN DAN STAF SARADAN NEWS MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1434 H, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Senin, 15 Oktober 2012

Dinas Kesehatan SBT Akui Kekuarangan Tenaga Medis SBT Masuk DBK


Dinas Kesehatan SBT Akui Kekuarangan Tenaga Medis SBT Masuk DBK

Bula-Maluku 15/10, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Abas Rumatumerik mengakui kalau Kabupaten SBT memang masuk dalam Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK), hal ini disebabkan karena masih minimnya tenaga kesehatan, termasuk masalah geografis dan akses transportasi baik darat dan laut sehingga masuk dalam kriteria DBK.

Dia mengakui kalau Program Pemerintah Pusat melalui APBN maka ada tenaga kesehatan yang dikirim khusus ke tempat yang masuk katagori bermasalah tersebut, yakni Kecamatan Kelimuri pada Puskesmas Afang dan Kelimuri pada tahun 2011, sedangkan untuk tahun 2012 ini dilakukan penambahan sebanyak 4 orang yang ditempatkan pada Pusakesmas Tamher Timur dan Puskesmas Kelimuri, Puskesmas Batu Asa dan Polin, ini dilakukan untuk mengendalikan masalah DBK dan gizi buruk.

Menurut Rumatumerik seharusnya ada 4 jenis tenaga yang diprioritaskan pada daerah tersebut yakni tenaga Perawat, tenaga gizi, kesling, analis dan Bidan, walau begitu Dia mengaku khusus untuk tenaga analis di Maluku masih sangat terbatas, sehingga yang tersedia saat ini hanya tenaga perawat, gizi dan kesling yang akan dikirim ke wilayah yang masuk dalam Katagori daerah bermasalah kesehatan tersebut.

Sementara itu tenaga perawat yang tersedia kebanyakan dari mereka adalah Honorer yang susah unuk ditempatkan, sehingga para tenaga DBK tersebut langsung ditempatkan pada daerah bermasalah yang didanai langsung oleh Pemerintah Pusat, khsus untuk tenaga Bidan yang ada saat ini adalah dari Pegawai Tidak Tetap (PTT) pusat dimana padsa tahun 2011 SBT mendapat 13 orang, sedangkan pada tahun 2012 ini sesuai priode dimana pada bulan April sebanyak 9 orang, dan untuk Bulan Oktober ada penambahan 3 orang.

Selain itu dari hasil pelayanan sesuai hasil survei pada tahun 2010 ternyata banyak program kesehatan yang tidak berjalan dengan baik seperti imunisasi yang tidak berjalan, kegiatan Pos Yandu yang juga tidak berjalan, bahkan semakin tingginya angka kematian ibu hamil, termasuk kematian bayi persoalan ini yang mempengaruhi SBT masuk dalam DBK.

Untuk mengatasi persoalan ini maka Plt Dinas Kesehatan Kabupaten SBT Abas Rumatumerik mengakui kalau pemerintah pusat telah menempatkan tenaga-tenaga di daerah yang bermasalah. Termasuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang telah disebarkan kepada Puskesmas-Puskesmas di SBT termasuk perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten SBT dengan melakukan pengobatan Gratis dan pengobatan masal.

\Selain itu juga telah ditempatkan tenaga-tenaga kesehatan di Pustu-Pustu dan peningkatan sarana dan prasarana walaupun belum maksimal dilakukan. Salah satu peningkatan kerja petugas di lapangan dan pelayanan kesehatan yang baik maka Dinas Kesehatan SBT juga telah, maka dilakukan kehgiatan pelatihan bagi Bidan Desa, agar pelayanan kepada masyarakat akan lebih baik lagi. Kegiatan pelatihan bagi Bidan Desa ini dikuti oleh semua perwakilan puskesmas di Kabupaten SBT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar