Dinas Kesehatan SBT Akui
Kekuarangan Tenaga Medis SBT Masuk DBK
Bula-Maluku 15/10, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Seram Bagian Timur (SBT) Abas Rumatumerik mengakui kalau Kabupaten SBT memang
masuk dalam Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK), hal ini disebabkan karena masih
minimnya tenaga kesehatan, termasuk masalah geografis dan akses transportasi
baik darat dan laut sehingga masuk dalam kriteria DBK.
Dia mengakui kalau Program
Pemerintah Pusat melalui APBN maka ada tenaga kesehatan yang dikirim khusus ke
tempat yang masuk katagori bermasalah tersebut, yakni Kecamatan Kelimuri pada
Puskesmas Afang dan Kelimuri pada tahun 2011, sedangkan untuk tahun 2012 ini
dilakukan penambahan sebanyak 4 orang yang ditempatkan pada Pusakesmas Tamher
Timur dan Puskesmas Kelimuri, Puskesmas Batu Asa dan Polin, ini dilakukan untuk
mengendalikan masalah DBK dan gizi buruk.
Menurut Rumatumerik seharusnya
ada 4 jenis tenaga yang diprioritaskan pada daerah tersebut yakni tenaga
Perawat, tenaga gizi, kesling, analis dan Bidan, walau begitu Dia mengaku
khusus untuk tenaga analis di Maluku masih sangat terbatas, sehingga yang
tersedia saat ini hanya tenaga perawat, gizi dan kesling yang akan dikirim ke
wilayah yang masuk dalam Katagori daerah bermasalah kesehatan tersebut.
Sementara itu tenaga perawat yang
tersedia kebanyakan dari mereka adalah Honorer yang susah unuk ditempatkan,
sehingga para tenaga DBK tersebut langsung ditempatkan pada daerah bermasalah
yang didanai langsung oleh Pemerintah Pusat, khsus untuk tenaga Bidan yang ada
saat ini adalah dari Pegawai Tidak Tetap (PTT) pusat dimana padsa tahun 2011
SBT mendapat 13 orang, sedangkan pada tahun 2012 ini sesuai priode dimana pada
bulan April sebanyak 9 orang, dan untuk Bulan Oktober ada penambahan 3 orang.
Selain itu dari hasil pelayanan
sesuai hasil survei pada tahun 2010 ternyata banyak program kesehatan yang
tidak berjalan dengan baik seperti imunisasi yang tidak berjalan, kegiatan Pos
Yandu yang juga tidak berjalan, bahkan semakin tingginya angka kematian ibu hamil,
termasuk kematian bayi persoalan ini yang mempengaruhi SBT masuk dalam DBK.
Untuk mengatasi persoalan ini
maka Plt Dinas Kesehatan Kabupaten SBT Abas Rumatumerik mengakui kalau
pemerintah pusat telah menempatkan tenaga-tenaga di daerah yang bermasalah.
Termasuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang telah disebarkan kepada
Puskesmas-Puskesmas di SBT termasuk perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten
SBT dengan melakukan pengobatan Gratis dan pengobatan masal.
\Selain itu juga telah ditempatkan
tenaga-tenaga kesehatan di Pustu-Pustu dan peningkatan sarana dan prasarana
walaupun belum maksimal dilakukan. Salah satu peningkatan kerja petugas di
lapangan dan pelayanan kesehatan yang baik maka Dinas Kesehatan SBT juga telah,
maka dilakukan kehgiatan pelatihan bagi Bidan Desa, agar pelayanan kepada
masyarakat akan lebih baik lagi. Kegiatan pelatihan bagi Bidan Desa ini dikuti
oleh semua perwakilan puskesmas di Kabupaten SBT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar