Semarak
Arkeologi Nasional 2012 di Gelar,
Gubernur : Ajak Peserta Hargai Nilai Budaya
Ambon-Maluku 18/09, Semarak Aerkologi Nasional tahun 2012 yang dipusatkan di Kota Ambon, Provinsi Maluku secara resmi digelar. Dan dibuka secara resmi oleh Gubernur Maluku, KA Ralahallu, yang diwakili oleh Staf ahli bidang hukum dan politik, F Sahusilawane di Baileo Oikumene, Selasa, 18 September.
Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan dengan dilangsungkannya ivent berskala nasional di Maluku dan Kota Ambon sebagai tuan rumah, dirinya berharap pelaksanaan kegiatan semarak aerkologi ini menjadi ajag pemersatu seluruh bangsa. Mengingat hampir seantero wilayah Maluku pernah dilanda konflik sosial yang melunturkan nilai-nilai budaya sebagai jati diri orang Maluku yakni pela-gandong.
Kegiatan Semarak Arkeologi Nasional yang berlangsung selama empat hari dan digelar dibeberpa tempat yakni Gedung Baileo Oikumene dan Tribun Lapangan Mardeka, pada hakekatnya memberikan makna dalam kehidupan sosial dan kultur orang Maluku, dimana sangat kental dengan aneka budaya daerah yang terlahir dari kandungan komunitas masyarakat.
Menurut dia, dalam kehidupan bermasyarakat di Maluku ada seperangkat kearifan lokal yang hidup dan menghidupkan masyarakat Maluku sampai saat ini. Dan
seperangkat kearifan lokal itu, telah dikenal seluruh masyarkat dan tumbuh bersama dengan budaya Pela-Gandong, Ain ni Ain, Kidabela-Kalwedo, Duan-Lolat, atau di dalam mekanisme Sasi, Masohi, Maanu serta Hamaren.
"Hal itulah yang merupakan basis-basis budaya lokal yang selama ini mengatur interaksi dan pola hubungan antar masyarakat, baik secara komunal maupun personal," ujarnya.
Dengan demikian, dimensi budaya kemasyarakatan tersebut secara utuh menggambarkan tentang kebersamaan orang Maluku. Oleh sebab itu, dirinya mengajak semua peserta aerkologi yang ada saat ini untuk mesti menjaga dan menghargai setiap nilai budaya yang ada dalam rangka membangun kebersamaan serta semangat toleransi yang jujur dan saling menghormati.
"Pembangunan kebudayaan dewasa ini telah menjadi salah satu landasan vital bagi tercapainya cita-cita pembangunan kemanusiaan yang adil dan beradab," kunci Gubernur.
Sementara itu, dalam laporan panitia yang dibacakan Kepala Balai Aerkologi Ambon, Made Sudarmika mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan Semarak Arkeologi dengan mengangkat tema "Sumber Daya Arkeologi Sebagai Wahana Pembangunan Karakter dan Penguatan Jati Diri Bangsa". Oleh sebab itu, Balai Arkeologi mengemasnya dalam sebuah acara besar yakni Semarak Arkeologi Nasional Tahun 2012 dan akan di rangkai dengan beberapa kegiatan.
"Rangakian kegiatan tersebut diantaranya pameran aerkologi nasional, seminar nasional aerkologi, dan aneka lomba, serta simulaisi budaya kreatif," ungkapnya.
Dibeberkan, untuk pameran nasional, pihaknya telah mengundang sekitar 11 istansi aerkologi yang terdiri dari 10 balai aerkologi di Indoensia dan I dari pusat aerkologi. Tiap-tiap institusi ini diundang guna menyajikan hasil-hasil penelitian yang sudah dilaksanakan diwilayah kerja masing-masing. Selain itu, seminar nasional dilaksanakan, panitia akan menghadirkan enam pembicara yakni dua dari nasional yaitui Prof T Simanjuntak sebagai aerkologi senior dari pusar aerkologi nasional dan Prof Mundarjito yang merupakan akademisi aerkologi senior dari Universitas Indonesia (UI). Sedankan empat pembicara lokal lainnya yaitu Prof Jhon Lokolo, Prof Mus Hulisellan, Dr. Abidin Wakono dan Prof.Tonny Pariella.
"Kita berharap dengan kehadiran keenam pembicara ini bisa hadirkan dan tumbuhkan semangat cinta terhadap budaya, karena itu merupakan ajti diri dari rakyat Indonesia," tandasnya
Gubernur : Ajak Peserta Hargai Nilai Budaya
Ambon-Maluku 18/09, Semarak Aerkologi Nasional tahun 2012 yang dipusatkan di Kota Ambon, Provinsi Maluku secara resmi digelar. Dan dibuka secara resmi oleh Gubernur Maluku, KA Ralahallu, yang diwakili oleh Staf ahli bidang hukum dan politik, F Sahusilawane di Baileo Oikumene, Selasa, 18 September.
Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan dengan dilangsungkannya ivent berskala nasional di Maluku dan Kota Ambon sebagai tuan rumah, dirinya berharap pelaksanaan kegiatan semarak aerkologi ini menjadi ajag pemersatu seluruh bangsa. Mengingat hampir seantero wilayah Maluku pernah dilanda konflik sosial yang melunturkan nilai-nilai budaya sebagai jati diri orang Maluku yakni pela-gandong.
Kegiatan Semarak Arkeologi Nasional yang berlangsung selama empat hari dan digelar dibeberpa tempat yakni Gedung Baileo Oikumene dan Tribun Lapangan Mardeka, pada hakekatnya memberikan makna dalam kehidupan sosial dan kultur orang Maluku, dimana sangat kental dengan aneka budaya daerah yang terlahir dari kandungan komunitas masyarakat.
Menurut dia, dalam kehidupan bermasyarakat di Maluku ada seperangkat kearifan lokal yang hidup dan menghidupkan masyarakat Maluku sampai saat ini. Dan
seperangkat kearifan lokal itu, telah dikenal seluruh masyarkat dan tumbuh bersama dengan budaya Pela-Gandong, Ain ni Ain, Kidabela-Kalwedo, Duan-Lolat, atau di dalam mekanisme Sasi, Masohi, Maanu serta Hamaren.
"Hal itulah yang merupakan basis-basis budaya lokal yang selama ini mengatur interaksi dan pola hubungan antar masyarakat, baik secara komunal maupun personal," ujarnya.
Dengan demikian, dimensi budaya kemasyarakatan tersebut secara utuh menggambarkan tentang kebersamaan orang Maluku. Oleh sebab itu, dirinya mengajak semua peserta aerkologi yang ada saat ini untuk mesti menjaga dan menghargai setiap nilai budaya yang ada dalam rangka membangun kebersamaan serta semangat toleransi yang jujur dan saling menghormati.
"Pembangunan kebudayaan dewasa ini telah menjadi salah satu landasan vital bagi tercapainya cita-cita pembangunan kemanusiaan yang adil dan beradab," kunci Gubernur.
Sementara itu, dalam laporan panitia yang dibacakan Kepala Balai Aerkologi Ambon, Made Sudarmika mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan Semarak Arkeologi dengan mengangkat tema "Sumber Daya Arkeologi Sebagai Wahana Pembangunan Karakter dan Penguatan Jati Diri Bangsa". Oleh sebab itu, Balai Arkeologi mengemasnya dalam sebuah acara besar yakni Semarak Arkeologi Nasional Tahun 2012 dan akan di rangkai dengan beberapa kegiatan.
"Rangakian kegiatan tersebut diantaranya pameran aerkologi nasional, seminar nasional aerkologi, dan aneka lomba, serta simulaisi budaya kreatif," ungkapnya.
Dibeberkan, untuk pameran nasional, pihaknya telah mengundang sekitar 11 istansi aerkologi yang terdiri dari 10 balai aerkologi di Indoensia dan I dari pusat aerkologi. Tiap-tiap institusi ini diundang guna menyajikan hasil-hasil penelitian yang sudah dilaksanakan diwilayah kerja masing-masing. Selain itu, seminar nasional dilaksanakan, panitia akan menghadirkan enam pembicara yakni dua dari nasional yaitui Prof T Simanjuntak sebagai aerkologi senior dari pusar aerkologi nasional dan Prof Mundarjito yang merupakan akademisi aerkologi senior dari Universitas Indonesia (UI). Sedankan empat pembicara lokal lainnya yaitu Prof Jhon Lokolo, Prof Mus Hulisellan, Dr. Abidin Wakono dan Prof.Tonny Pariella.
"Kita berharap dengan kehadiran keenam pembicara ini bisa hadirkan dan tumbuhkan semangat cinta terhadap budaya, karena itu merupakan ajti diri dari rakyat Indonesia," tandasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar