Persedian Beras Untuk SBT Masih
Sangat Cukup.
Bula-Maluku 15/06, Kepala Badan Ketahanan Pangan
Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Mirna Derlen mengatakan kalau persedian
pangan bagi Kabupaten SBT masih sangat baik, bahkan untuk saat ini pangan yang
tersedia khusus bagi daerah-daerah yang rawan bencana termasuk kekurangan bahan
makanan karena kondisi laut.
Dia mengaku sejak tahun Maret
2012 Pemerintah Kabupaten SBT lewat badan Pangan telah memberikan bantuan ke
daerah-daerah yang selama ini rawan terjadi bencana alam termasuk daeraah yang
terindikasi rawan gizi buruk, secara kasat mata Derlen mengaku kalau rawan
pangan dan gizi buruk yang terjadi di Kabupaten SBT bukan saja karena pola
makan namun factor lain adalah karena masyarakat malas bekerja.
Lebih lanjut Mirna Derlen mengatakan
beras yang tersedia di Ketahanan pangan adalah untuk menjaga kemungkinan
terjadinya bencana alam atau gizi buruk, namun kendala yang dialami adalah
tidak ada gudang penyimpangan beras, menyebabkan persediaan menjadi terbatas
dan haarus menunggu pengiriman dari Ambon.
Faktor lain yang ikut
mempengaruhi ketersedian beras adalah kondisi laut yang tidak menentu sehingga
pengiriman beras menjadi terhambat, baik dari Ambon maupun distribusi ke
kecamatan, sehingga harus ada gudang penyimpangan beras, karena beras
pemerintah untuk SBT hanya 100 ton.
Secara keseluruhan Mirna Derlen
menegaskan kalau persedian beras untuk SBT akan tetap aman, bahkan untuk semua
kecematan telah tersalurkan sejak bulan Maret, namun Dia berharap bantuan
tersebut dapat membantu masyarakat dalam mengatasi kekuarangan pangan di
daerah-daerah yang rawan bencana alam dan gizi buruk.
Dia mengaku selama ini
pendistribusian Beras di SBT tidak maksimal karena terkendala dengan angkutan
laut dan cuaca ekstrim yang sering terjadi pada saat yang tidak terduga,
menurut Derlen pihaknya terus menampung masukan dari berbagai kecamatan
termasuk sangat tanggap terhadap kondisi yang terjadi di kecamatan dan desa
yang ada di Kabupaten Ita Wotu Nusa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar