Vanat VS Mukadar
Bula-Maluku 03/03, Buntut dari
Demo yang meminta Kapolrs SBT AKBP Hasanudin Mukadar dicopot dari jabatannya kian
melebar setelah Kapolres SBT Hasanudin Mukadar berencana melaporkan Bupati SBT
Abdulah Vanat dan Pendemonya ke Polda Maluku. Kamis 23 Februari adalah puncak dari semua
perseteruan antara Abdulah Vanat dan Hasan Mukadar yang berujung pada demo
ribuan PNS dilingkup Pemda SBT yang membuat gempar publik Maluku dan Indonesia
pada umunya, karena sejara akan mencatat ini yang pertama PNS melakukan demo
yang menuntut Kapolres SBT dicopot dari jabatanya.
Vanat
Versus Mukadar yang ditulis oleh salah satu wartawati "Rahmawaty Thenu". dalam tulisanyan Rahmawaty memulai ceritanya
dengan suasana Kota Bula Kamis 23 Februari tidak biasa, Kota Bula meledak
dengan membludak masa demo lengkap dengan Pakaian Dinas PNS dibadan. PNS itu
apel dulu di kantor Bupati lalu arak-arakan menuju Mapolres dan Gedung DPRD
SBT.
Vanat
sudah melakukan konsolidasi, termasuk dengan anggota DPRD di daerah itu. Tekadnya
untuk melengserkan Mukadar dari jabatan Kapolres tak bisa ditawar. Jurus untuk
memompa dukungan pun dilakukan Bupati SBT Dua priode ini. Dia menggalang PNS di
SBT semuanya turun ke jalan.
Sebenarnya
Rabu 22 Februari demo itu sudah dilakukan, namun belum ada wartawan yang
kesana, besoknya kamis semua terjadi. Masa PNS ribuan itu trik untuk menarik
berita. Tekanan itu ingin dijadikan konsumsi media nasional. Kamis itu seorang
sahabat di Ambon menelepon dia mengatakan ada demo di SBT dalangnya Abdulah
Vanat “Saya baru nonton di Metro TV kata dia. Anak muda SBT itu gemas, karena
yang dijadikan suporter dan masa pendemo adalah PNS.
Kota Bula,
ibu kota Kabupaten SBT lumpuh. Aktifitas pemerintahan dan birokrasi tidak
berjalan, padahal hari itu bukan hari libur. Masa tumpah ruah bergerak dari
Kantor Polres SBT ke kantor DPRD SBT. Anak sekolah tidak dapat jatah belajar,
karena guru-guru mereka sedang “belajar” demo tugas dari Vanat. Semua guru
harus ikut dan lulus, jika tidak mereka akan kena sanksi. Kantor-kantor Dinas
tidak berfungsi.
Emosi Vanat
mungkin sudah memuncak. “Saya ditelpon teman-teman Dewan SBT agar bisa bicara
kepada Bupati. Mereka sepertinya tidak bisa bicara ujar salah satu tokoh SBT di
Ambon kepada saya. Orang dekat Vanat ini juga risau. Dia melihat ada reaksi
balik yang tidak menguntungkan posisi Vanat. Namun setelah percakapan itu Kota
Bula benar-benar “Meledak”
Mari kita
sebut babak ini sebagai babak Vanat Versus Mukadar pimpinan birokrasi Pemda
Kabupaten dan Pimpinan Kepolisian ini sudah lama tidak mesrah. Percikan konflik
keduanya tidak lama sebelum Mukadar bertugas sebagai Kapolres di daerah Ita
Wotu Nusa itu. Pilkada SBT 2010 enjadi klimaks hubungan konflik keduanya, namun
Mukadar selalu tertib, Kapolres Putra daerah Sera itu bisa menjalankan tugas
dengan baik, hanya di hari penetapan pasangan calon terpilih dua tahun lalu
Kota bergolak, kantor DPRD SBT dibakar masa rusuh dan ketegangan antar warga
pendukung Mukti Keliobas dan Abdulah Vanat head
to head. Tak ada yang menang karena tidak ada papan skor.
Pada saat
pelantikan Vanat-Surwaky di kota Bula SBT, saya ketemu Mukadar dan teman pers
lainnya. Polisi berpangkat AKBP ini menepis tudingan bahwa tudingan hubungannya
tak mesra dengan Vanat “ Itu hanya isu saya biasa saja tegas Mukadar. Padahal saat
itu sudah ada duta Vanat menemui Kapolda Maluku Brigjen Polisi Totoy Hermawan
Indra. Mereka membawa pesan Bupati agar Mukadar segera dicopot, upaya ini tidak
berhasil. Mukadar hingga pindanya Totoy dari Kapolda Maluku tidak pernah
dicopot dari jabatan itu.
Kini dimasa
Kapolda Brigjen Polisi Syarief Gunawan Mukadar Tetap Kapolres SBT. Mungkin frustasi
Vanat berlagak pas aktivis, Dia menggalang dukungan PNS turun demo “mungkin
Vanat stres saja, banyak masalah di SBT yang dia lakukan. Dia juga sedang
dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi tutur salah satu waga SBT.
Kini demo
yang melumpuhkan aktifitas pemerintahan dan birokrasi itu akan berbuntut
panjang. Mukadar ancam akan melaporkan Vanat karena diduga berperan sebagai
otak dan dader dalam aksi itu,
sedangkan bagi para penggerak aksi demo yang meneriakan kata-kata kotor akan
ikut dilaporkan ke Polda Maluku.
Ada yang
menuding aksi demo itu sebagai pengalihan isu dari pengusutan kasus-kasus
korupsi di SBT. Dengan demo itu diharapkan akan menginterupsi dan mengganggu
upaya hukum itu. Apalagi yang berani membidik kasus-kasus korupsi di SBT adalah
Polisi bukan Jaksa. Saya melihat masa kekuasaannya semakin kempis. Diakhir masa
tugasnya menjadi Bupati SBT yang tinggal 3 tahun lagi rasanya kemampuan
mengendalikan diri semakin terbatas. Jika terus seperti ini Vanat akan menuai
pukulan balik akhir masa tugasnya akan menyeretnya ke banyak masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar