SARADAN NEWS

PIMPINAN DAN STAF SARADAN NEWS MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1434 H, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Kamis, 23 Februari 2012

Pemerintah Kabupaten Dan Kota Lamban Tangani Kasus DB Di Maluku Tenggara.


Korban Meninggal Demam Berdarah Di Maluku Tenggara Menjadi Tujuh Orang

Tual-Maluku 24/02, Kasus Demam Berdarah (DB) yang terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual sejak Desember 2011 lalu sampai saat ini masih terus menelan korban jiwa tanpa antisipasi serius dari Dinas Kesehatan Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, karena kasus yang sama kembali terjadi dan korban 2 orang meninggal Rumah Sakit Karel Sadsuitubun Langgur atas nama Faldo Waan Renwarin dari desa langgur.

Faldo meninggal pada hari Rabu pagi 22 Pebruari dan Retob dari desa wearlilir Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara meninggal pada hari Kamis 23 Pebruari 2012 . Berdasarkan pengakuan kedua orang tua Faldo, anak mereka sejak sakit demam langsung dilarikan ke Rumah Sakit Hati Kudus Langgur untuk mendapat perawatan namun karena tidak ada perubahan dimana kondisi Faldo semakin kritis sehingga orang Tua memindahkan Faldo ke RSU Langgur.

Sejak berada di Rumah Sakit Langgur kondisi Faldo tidak mengalami perubahan dan tidak bisa berkomunikasi lagi seperti biasanya saat masih berada di Rumah Sakit Hati Kudus Langgur yang akhirnya meninggal pada Rabu pagi. Hal yang sama juga disampaikan oleh Kedua orang Tua Retob, mereka mengaku anak mereka baru mengalami panas badan selama dua hari dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Langgur namun tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.

Dengan Meninggalnya Faldo Renwarin dan Retob maka jumlah Pasien yang meninggal akibat Demam Berdarah di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual yang dirawat di RSU Langgur semakin bertamba menjadi 7 orang, namun sampai saat ini, walau telah 7 orang meninggal Dunia namun sampai saat ini belum ada tindkan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara maupun Pemerintah Kota Tual.

Dinas Kesehatan setempat juga terkesan lamban dalam melihat persoalan yang telah menelan korban jiwa ini, seharusnya ada langkah cepat untuk mengantisipasi bertambanya korban jiwa, apalagi mereka yang meninggal adalah anak-anak balita dibawa 2 tahun, banyak kalangan sangat menyayangkan lambannya kordinasi antara Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan kota Tual bersama dengan dinas kesehatan setempat untuk melakukan kordinasi dengan Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi Maluku untuk segara mengambil langkah pencegahan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa yang banyak.Pait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar