Aktifitas Ke Kabupaten Bula Lumpu
Karena Ambruknya Jembatan Balivar
Bula-Maluku 21/13, Aktifitas pergi dan datang antara
kecamatan Tutok Tolu dengan Kota Kabupaten di Bula lumpu total hal tersebut
disebabkan karena Jembatan Balivar, Kabupaten Seram Bagian Timur, yang belum
genap dua tahun dipakai ambruk. Jembatan megah yang baru selesai dikerjakan
pada tahun 2010 tersebut, ambruk diterjang derasnya aliran air banjir pada
tanggal 5 Juni 2013 lalu.
Ambruknya jembatan yang dibangun dengan anggaran APBD SBT tahun 2009 senilai Rp. 7 milyar itu, terkesan di bangun secara terpaksa dengan menggunakan konstruksi Baja Lingkar (Aramco).
Konstruksinya pernah tidak disetujui oleh Departemen Pekerjaan Umum karena konstruksi yang dikenal dengan konstruksi model Eropa tersebut, dinilai tidak sesuai dengan kondisi alam di sana. Tak hanya itu, sesuai kontrak, tiang pancangan yang seharusnya memiliki kedalaman hingga mencapai 8 meter dibawah dasar sungai, ternyata oleh kontraktor kedalaman semua tiang pancangan hanya dibuat sedalam 6 meter.
Sekertaris Badan Perencanaan Daerah SBT La Edy saat dikonfiormasi terkait dengan runtunya jembatan yang menghabiskan dana sebesar 7 milyar lebih tersebut mengatakakan itu merupakan tanggungjawab dari Dinas Pekerjaan Umum SBT “itu di PU SBT coba tanya kepala Dinas karena itu kewenangannya dia”. tegas Edy.
Ambruknya jembatan yang dibangun dengan anggaran APBD SBT tahun 2009 senilai Rp. 7 milyar itu, terkesan di bangun secara terpaksa dengan menggunakan konstruksi Baja Lingkar (Aramco).
Konstruksinya pernah tidak disetujui oleh Departemen Pekerjaan Umum karena konstruksi yang dikenal dengan konstruksi model Eropa tersebut, dinilai tidak sesuai dengan kondisi alam di sana. Tak hanya itu, sesuai kontrak, tiang pancangan yang seharusnya memiliki kedalaman hingga mencapai 8 meter dibawah dasar sungai, ternyata oleh kontraktor kedalaman semua tiang pancangan hanya dibuat sedalam 6 meter.
Sekertaris Badan Perencanaan Daerah SBT La Edy saat dikonfiormasi terkait dengan runtunya jembatan yang menghabiskan dana sebesar 7 milyar lebih tersebut mengatakakan itu merupakan tanggungjawab dari Dinas Pekerjaan Umum SBT “itu di PU SBT coba tanya kepala Dinas karena itu kewenangannya dia”. tegas Edy.
Edy
Mengaku kalau jembatan raksasa tersebut dikerjakan dengan APBD SBT yang
anggarannya dikelola sepenuhnya oleh DinasPekerjaan Umum SBT. Sementara itu pantauan
di lokasi ambruknya jembatan tersebut sepanjang 20 meter, kepala Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten SBT Nurdin Monny ketika dikonfirmasi terkait dengan
ambruknya jembatan tersebut tidak berada ditempat, bahkan oleh salah satu
stafnya mengatakan kalau Kepala Dinas lagi berada di luar daerah.
DPRD
SBT sampai saat ini juga belum memanggil Dinas Pekerjaan Umum SBT termasuk kontaraktor Rudi Maloky yang menangani proyek pembangunan
jembatan Balivar. dengan Perusahaan yang mengerjakan jembatan ini, adalah PT
Catur Mandiri Dinamika (PT Cadima) Rudi Maloky.
untuk meminta
pertanggung jawaban terkait dengan robohnya jembatan itu.
Saat
ini kondisi yang terlihat adalah masyarakat mengalami kesulitan karena akses
dari Tutok Tolu ke Bula mengalami hambatan apalagi kalau musim hujan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar