Pelantikan Bupati dan Wabup Penuh Kritikan Masyarakat Malteng
AMBON.- Pelaksanaan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah (Malteng) Bupati Abua Tuasikal-Marlatu Leleury dipenuhi kritikan dari sejumlah masyarakat Malteng. Pelantikan ini berlangsug di ruang sidang paripurna DPRD Malteng , Sabtu, 8 September.
Dari hasil pantauan Metro Maluku dilapangan menyebutkan hampir sebagian masyarakat Masohi yang merupakan Ibukota Kabupaten Maluku Tengah mengitrik Abua Tuasikal-Marlatu Leleury sebagai Bupati dan Wakil Bupati Maltengh untuk 5 tahun kedepan.
Hampir sekitar 50 persen masyarakarat mengatakan, Bupati dan Wabup terpilih tidak mempunyai kemampuan dan kualitas untuk memimpin Kabupaten Malteng kedepan. Hal ini tentunya bukan bukan menmabha kualitas kesejahteraan masyarakat Malteng, namun membuat masyarakat Malteng akan hidup dengan penuh kesengsaraan.
Menurutnya, jabatan Bupati merupakan Dinasti atau kekuasaan keturunan dari Tuasikal. Distinasi ini akan berjalan terus tanpa ada kesadaran masyarakat Malten dalam melihat pemimpin yang bijak, yang antinya akan membawa Kabupaten Malteng menjadi lebih baik.
“Sangat menyayangkan dengan kepemimpinan sekarang ini, tapi bagaimana kita harus menjalani hidup dengan seadanya tanpa kepemimpinan yang akan mengembangkan daerah ini. tapi mau gimana lagi, Bupati da Wakil Bupati sudah dilantik, maka kita harus mengikuti semua kebijakan yang menurut saya tidak akan mengembangkan Kabupaten Malteng menjadi lebih baik,” ujarnya
Dirinya mengharapkan, Bupati dan Wakil Bupati Malteng dapat melihat seluruh persoalan yang ada di masyarakat, mulai dari peningkatakan kesejahteraan masyarakat, kemiskinan, pembangunan sampai pada pertikaian antar kampung yang sampai saat ini belum juga bisa diselesaikan. Semunya ini bisa diselesaika, apabila pemimpin dapat bekerjasama dengan masyarakat, karena tanpa masyarakat, Pemerintahan tidak akan ada.
AMBON.- Pelaksanaan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah (Malteng) Bupati Abua Tuasikal-Marlatu Leleury dipenuhi kritikan dari sejumlah masyarakat Malteng. Pelantikan ini berlangsug di ruang sidang paripurna DPRD Malteng , Sabtu, 8 September.
Dari hasil pantauan Metro Maluku dilapangan menyebutkan hampir sebagian masyarakat Masohi yang merupakan Ibukota Kabupaten Maluku Tengah mengitrik Abua Tuasikal-Marlatu Leleury sebagai Bupati dan Wakil Bupati Maltengh untuk 5 tahun kedepan.
Hampir sekitar 50 persen masyarakarat mengatakan, Bupati dan Wabup terpilih tidak mempunyai kemampuan dan kualitas untuk memimpin Kabupaten Malteng kedepan. Hal ini tentunya bukan bukan menmabha kualitas kesejahteraan masyarakat Malteng, namun membuat masyarakat Malteng akan hidup dengan penuh kesengsaraan.
Menurutnya, jabatan Bupati merupakan Dinasti atau kekuasaan keturunan dari Tuasikal. Distinasi ini akan berjalan terus tanpa ada kesadaran masyarakat Malten dalam melihat pemimpin yang bijak, yang antinya akan membawa Kabupaten Malteng menjadi lebih baik.
“Sangat menyayangkan dengan kepemimpinan sekarang ini, tapi bagaimana kita harus menjalani hidup dengan seadanya tanpa kepemimpinan yang akan mengembangkan daerah ini. tapi mau gimana lagi, Bupati da Wakil Bupati sudah dilantik, maka kita harus mengikuti semua kebijakan yang menurut saya tidak akan mengembangkan Kabupaten Malteng menjadi lebih baik,” ujarnya
Dirinya mengharapkan, Bupati dan Wakil Bupati Malteng dapat melihat seluruh persoalan yang ada di masyarakat, mulai dari peningkatakan kesejahteraan masyarakat, kemiskinan, pembangunan sampai pada pertikaian antar kampung yang sampai saat ini belum juga bisa diselesaikan. Semunya ini bisa diselesaika, apabila pemimpin dapat bekerjasama dengan masyarakat, karena tanpa masyarakat, Pemerintahan tidak akan ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar