SARADAN NEWS

PIMPINAN DAN STAF SARADAN NEWS MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1434 H, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Senin, 10 September 2012

Dki Mengaku Tidak Membatasi Aktifitas Dokter Di Luar Jam Kerja


DIrektur SRUD SBT Diki Tidak Membatasi Aktifitas Dokter Diluar Jam Kerja

Bula-Maluku 11/09, Direktur Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Diki Ahmad Hidayat mengatakan para dokter yang melaksanakan tugas pelayanan di Klinik semuanya diluar jam kerja, karena tidak membatasi mereka untuk mencari penghasilan tambahan diluar pejerjaan utama mereka. Penjelasan tersebut disampaikan Diki Ahmad Hidayat di raung kerjanya Selasa Siang.

Dia mengatakan telah melakukan penertiban terhadap para Dokter agar  pada saat jam kerja tidak melayani pasien ditempat lain, seperti klinik dan tempat praktek lainnya, penegasan itu sekaligus mempertegas pernyataan Bupati SBT Abdulah Vanat  yang memintah dokter yang memiliki klinik untuk ditutup kalau tidak becus mengurus RSUD Kabupaten SBT di Bula.

Diki Ahmad Hidayat mengatakan, saat ini semua doker jaga telah disiapkan ruangan pada RSUD SBT agar pelayanan terhadap masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga tidak ada lagi keluhan terhadap buruknya pelayanan RSUD. Terkait dengan tudingan kalau Dokter yang bekerja di RSUD SBT lebih mengutamakan klinik jika dibandingkan dengan perhatian mereka untuk mengurus RSUD SBT, 

Menurut Diki Ahmad Hidayat sebagai dokter memiliki fungsi struktur sebagai Direktur RSUD SBT dan memiliki fungsi fungsional sebagai medis yang memungkinkan untuk melakukan pelayanan terhadap pasien diluar jam kerja. Diki Mengaku selama ini Dokter selalu dijadikan sebagai kambing hitam, sehingga masyarakat harus juga mengerti profesi sebagai seorang dokter, sehingga harus ada komunikasi yang baik sehingga tidak menimbulkan kerancuan informasi antara dokter dan pasien. Walau demikian Diki mengatakan kalau saat ini para Dokter telah siap selama 24 jam di RUSD SBT untuk melakukan pelayanan.

Direktur RSUD Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Diki Ahmad Hidayat memintah maaf kepada masyarakat SBT kalau selama ini pelayanan di RSUD SBT tidak maksimal, karena keterbatasan tenaga Dokter serta keterbatasan kahlian dari juru rawat yang bertugas di SBT baik secara ketrampilan maupun jumlah.

Menurut Dia RSUD SBT dengan pelayanan yang penuh membutuhkan tenaga sabanyak 350 orang staf, sedangkan yang tersedia saat ini adalah di RSUD SBT adalah 130 tenaga, yang lebih banyak adalah tenaga medis perempuan. Hal ini disampaikan Diki terkait dengan keluhan masyarakat dimana beberapa pasien yang meninggal di RSUD karena lambannya penanganan.

Selain itu Dia juga mengaku pada saat itu banyak tenaga Medis yang melakukan mudik Lebaran ke daerah masing-masing sehingga dari  jumlah 130 menjadi 15 orang tenaga medis itu yang menyebabkan pelayanan di RSUD SBT menjadi tidak normal dan mengakibatkan korban meninggal sebelum akhirnya mendapat pelayanan medis.

Diki mengatakan buruknya pelayanan bisa saja disebabkan karena ketrampilan serta etika pagawai yang belum dilakukan pembinaan. Namun disisi lain Dokter Diki mengaku kalau selama ini banyak pasien yang dilarikan ke RSUD SBT jika pasien sudah dalam kondisi para sehingga menyebabkan pasien meninggal sebelum dilakukan pertolongan.

Untuk itu Dia berharap agar masyarakat dapat memperhatikan kondisi pasien dengan melihat gejala awal, untuk segera dilarikan ke RSUD sehingga dapat diatasi dengan baik, dan pelayanannya pun lebih murah dan terjangkau. Selain itu yang menjadi kendala selama ini adalah buruknya komunikasi antara keluarga korban dan para juru rawat sehingga menimbulkan penilaian masyarakat kalau pelayanan di RSUD SBT sangat buruk, olehnya masyarakat juga harus memahami kinerja dari para Dokter dan juru rawat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar