229 Warga Kota Ambon Gunakan KTP Aspal
AMBON – Sebanyak 2229 warga Kota Ambon menggunakan Kartu Tanda Penduduk asli tapi palsu (aspal) untuk melengkapi persyaratan administrasi sebagai penduduk di ibu kota provinsi Maluku.
2229 warga kota ini tersebar pada tiga kecamatan yakni Nusaniwe, Sirimau dan Baguala.
Terbitnya KTP aspal ini terindikasi dilakukan oleh pegawai Pemkot yang bertugas pada tiga kecamatan tersebut.
AMBON – Sebanyak 2229 warga Kota Ambon menggunakan Kartu Tanda Penduduk asli tapi palsu (aspal) untuk melengkapi persyaratan administrasi sebagai penduduk di ibu kota provinsi Maluku.
2229 warga kota ini tersebar pada tiga kecamatan yakni Nusaniwe, Sirimau dan Baguala.
Terbitnya KTP aspal ini terindikasi dilakukan oleh pegawai Pemkot yang bertugas pada tiga kecamatan tersebut.
“Data terakhir sekitar 2229 KTP palsu. Itu saya punya staf di Nusaniwe, Sirimau
dan Baguala sudah diperiksa. Indikasinya ada masalah, banyak orang mau kerja,
tapi kalau ada yang tidak mau lagi maka kita pecat saja,” tandas Wali Kota
Ambon, Richard Louhenapessy dalam rapat dengan Camat, Lurah, RT/RW se-Kota
Ambon di Islamic Center, Selasa (4/9).
Menurut Wali Kota, para pegawai nakal telah melakukan scan tanda tangan Camat
untuk menerbitkan KTP aspal. “Untuk membatasi KTP Aspal, saya telah mengambil kebijakan untuk tidak lagi
menerbitkan KTP-KTP Siak (Sistem Angka Kependudukan). Tapi ternyata ada KTP
baru yang muncul. Asli tapi palsu. Ini dilakukan dengan scan tanda tangan para
camat,” ujar Wali Kota.
Wali Kota menandaskan, dalam rangka mengantisipasi KTP palsu dan KTP ganda,
pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru yakni pembuatan KTP elektronik
(e-KTP). “e-KTP ini tidak mungkin akan dipalsukan,” tandasnya. Wali Kota mengungkapkan, dalam rapat dengan Menteri Dalam Negeri di Jakarta
beberapa waktu lalu, terungkap bahwa dari jumlah penduduk 170 juta wajib KTP di
seluruh Indonesia, sampai dengan Oktober 2011 terdapat 110 juta wajib KTP telah
melakukan proses perekaman data. Dari 110 juta wajib KTP ternyata sekitar 100
ribu wajib KTP yang ingin mencoba membuat KTP ganda dengan merekam data pada
dua wilayah yang berbeda.
“
Jadi dia sudah foto di Ambon dia pergi ke Jakarta di foto lagi. dengan e-KTP
ini, KTP ganda tidak bisa lagi karena computer akan langsung tolak,” jelasnya. Sembari menambahkan, penyimpanan perekaman data e-KTP berkantor di Batam. “Kenapa Batam ? karena berdasarkan survey, tingkat gangguan bencana yang paling
terrendah ada di Batam. Sehingga pada waktu system itu di bangun kalau ada
bencana tidak akan merusak seluruh system yang ada,” jelas Wali Kota.
sdiki lai bt krim stok telur kosong eee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar