
Diungkapkannya, kemarin, Sabtu, 11 Agustus, dirinya telah menugaskan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan daerah (Bappeda) Kota Ambon maupun Camat Sirimau ke Kota Bandung guna mendengar presentase dari para ahli geoteknologi tersebut. Sehingga dipastikan usai hari raya lebaran nanti, tim LIPI dan ITB akan datang langsung ke kota ini guna mempresentasikan secara langsung kepada publik yang telah menunggu hasil uji lab tersebut.
Akan tetapi, kata dia, sebagai langkah antisipsai, mengingat untuk wilayah Kelurahan Batu Gajah yang secara kasat, dari kesimpulan sementara pihaknya, lokasi tersebut tidak bisa ditempati lagi, maka selaku orang paling bertangung jawab di ibu kota Provinsi Maluku ini, dirinya telah membangun komunikasi-komunikasi dengan beberapa Raja di negeri ini terkait dengan lahan relokasi warga.
"kalau dari pengamatan saya, daerah Batu Gajah, khususnya lima RT yang terjadi keretakan tanah sampai ada banguan yang telah roboh, sepertinya sudah tidak bisa lagi ditempati warga. Jadi kita sambil menunggu hasil rekomendasi dari tim ahli, pemkot sudah bangtun komunikasi dengan beberapa raja di negeri ini," ujarnya.
Menurut dia, kaluapun kemungkinan terburuk yakni harus direlokasi warga, maka Pemkot Ambon sejak dini telah siap dalam hal penyiapan lahan pemukiman baru bagi masyarakat. Negeri-negeri adat yang memiliki petuanan dan tanahnyapun masih luas seperti Tawiri, Hatiwe Besar, Passo dan Halong serta Nusaniwe, pihaknya telah berkomunikasi dengan raja-raja negeri tersebut guna penyiapan lahan. Dan sampai sejauh ini, para raja tersebut telah memberikan persetujuannya dan siap untuk menampung warga kota yang harus direlokasi. "Keempat raja negeri tersebut telah memberikan apresiasi yang luar biasa. Jadi kita tunggu hasil dari Bandung," tandasnya. (ANA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar