SARADAN NEWS

PIMPINAN DAN STAF SARADAN NEWS MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1434 H, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Senin, 16 Juli 2012

Direktur RSUD Bula Banta Lakukan Korupsi


Direktur RSUD Bula Banta Lakukan Korupsi

Bula-Maluku 17/07, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Dokter Diki Ahmad Hidayah membanta dengan tegas berbagai tuduhan korupsi yang dialamatkan kepadanya, Dia mengatakan kalau semua yang dituduhkan kepadanya adalah fitna yang paling kejam, penegasan ini disampaikan Diki terkait dengan adanya dugaan gratifikasi dan pengadaan alat-alat korupsi alat kesehatanRSUD Bula tahunb anggaran 2010-2011 senilai Rp.16 Milyar masing-masing Rp.10 Milyar APBN 2010 dan Rp.6 Milyar Dana Optimalisasi 2011 diduga telah disalah gunakan oleh Direktur RSUD Bula, Dokter Diki Achmad Hidayah, M.Kes.

Diki Achmad juga mengakui kalau dirinya bertemu dengan kontraktor adalah untuk memastikan pembelian obat-obatan yang sangat penting untuk Pasien, bahkan dirinya ke Bandung dan Jakarta untuk melakukan rapat konsultasi teknis, sehingga dirinya mengaku sangat tidak benar kalau melakukan korupsi pengadaan alkes untuk SBT”saya menyangkal itu saya tidak menerima, tegas Diki

Dirinya mengaku tidak pernah melihat uang sebesar itu, bahkan nilai kontrak APBN sebasar 25 milyar itu Kuasa Pembuat Anggaran adalah dinas Kesehatan RSUD hanya menerima hasil kerja, sehingga tuduhan tersebut tridak sepenunya benar, walau demikian Diki mengatakan kalau saat ini rumah Sakit Umum Bula masih baru dengan manajemen yang sangat terbatas sehingga butuh pembenahan yang sangat luar biasa.

Menurut RSUD Bula adalah milik Pemerintah Daerah sehingga kalau masyarakat terus memberikan prasangka buruk terhadap kinerja RSUD maka konsentrasi kinerja untuk memberikan pelayanan akan berkurang, bahkan dalam melakukan pekerjaanpun sangat berhati-hati, apalagi kalau terjadi kekurangan obat RSUD tidak akan mengambil kebijakan diluar aturan dan kalau ini terjadi akan berpengaruh terhadap pasien.

Dia mengatakan selama ini tidak ada perimbangan media dalam menyajikan pemberitaan karena selama ini banyak media yang selalu memberitakan masalah korupsi ketimbang memberitakan program pemerintah yang berorientasi kepada pembangunan, menurutnya semua ini terjadi karena peran Kerhumasan di SBT tidak maksimal.

Dia mengatakan Humas SBT harus mampu merangkul media yang ada di SBT untuk bisa mengimbangbangi pemberitaan yang  selama ini menyudutkan Pemerintahan Kabupaten SBT, karena puinlikasi sangat penting, “kalau saya lihat pemberitaan media saat ini seperti mau kiamat besok saja.”ungkap Diki.
Menurutnya Kinerja Kehumasan harus digiatkan agar Media dapat meberikan penyajian berita yang positif, namun tidak untuk membiarkan pelanggaran terjadi.   
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar