Bupati SBT Tidak Tahan Kritik
Bula-Maluku 09/04, Bupati Seram Bagian Timur (SBT)
Abdulah Vanat dinilai tidak pantas untuk mengeluarkan pernyataan jika Wakatei
Free Port yang isi buminya penuh dengan Minyak Bumi, Gas dan Emas, karena ini
adalah bentuk penindasan terhadap masyarakat di Pulau Wakatei. Hal tersebut disampaikan
salah satu Pemuda Maluku Tenggara Benhur Watubun di Ambon.
Dia mengatakan sebagai seorang
pimpinan tidak sepantasnya Abdulah Vanat mengeluarkan pernyatan tersebut,
seharusnya Bupati harus memberikan pernyataan yang memberikan penyegaran terhadap
masyarakat khususnya yang berada di Wakatei, bukan sebaliknya meninggalkan
mereka dengan mengeluarkan pernyataan tersebut. Benhur mengatakan Abdulah Vanat telah menganaktirikan Wakatei dengn pernyataannya itu
Menurut Benhur Watubun masyarakat di Wakatei memiliki hak yang sama seperti masyarakat lainnya yang ada di Werinama, Geser dan Gorom, dan keluhan masyarakat Wakatei yang menyatakan sikap bergabung dengan Maluku Tenggara-Kota Tual merupakan bentuk protes terhadap Bupati karena pembangunan yang tidak mereta dan merasa tidak diperhatikan. Bahkan Benhur menilai Abdulah Vanat merupakan pimpinan yang tidak suka untuk dikritik, karena keluhan masyarakat itu juga bagian dari kritik
Pernyataan Bupati SBT itu menurut
Benhur bukan merupakan contoh pimpinan yang baik, karena itu merupakan bentuk
kejahatan terhadap masyarakat, sebagai Bupati Abdulah Vanat harus memberikan
rasa aman, nyaman dan kesejahteraan terhadap masyarakat bukan sebaliknya
masalah mengeluarkan pernyataan yang membuat masyarakat resah.
Secara tegas Benhur Watubun
mengatakan pernyataan Bupati SBT itu berbau penjajah, mestinya sebagai Kepala
daerah Bupati harus berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataanya, karena
pemerinthan manapun harus bertanggung jawab untuk daerah dan manusianya.”apakah
Wakatei tidak ada manusianya lalu dia memandang rendah seperti itu, dimana
tanggungjawab sosial dia untuk memanisiakan rakyatnya.” ungkap Benhur Watubun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar