SARADAN NEWS

PIMPINAN DAN STAF SARADAN NEWS MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1434 H, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Kamis, 08 Maret 2012

Walikota Serahkan DDUB Kepada 17 BKM

Walikota Serahkan DDUB Kepada 17 BKM

AMBON-Maluku 09/03, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy menyerahkan Dana Untuk Urusan Bersama (DDUB) sebesar Rp 487 juta kepada 17 Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di Kota Ambon. Dana yang diserahkan sesuai dana yang tersedia dalam DIPA APBD Kota Ambon tahun 2011. Selain itu, Walikota juga menyerahkan, bantuan dana PNPM Mandiri dari Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp 2.435 miliar yang ditranfer ke 43 desa/kelurahan. Penyerahan dilakukan di lantai II Balai Kota Ambon, Jumat (9/3) dihadiri, Sekretaris Kota Ambon, A.G Latuheru, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Broery Nanulaita, dan Kadis Tata Kota, Novel masuku.
 
Walikota dalam sambutannya berharap, dana pemerintah tersebut dapat memacu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat di masing-masing desa/kelurahan. Walikota jelaskan, PNPM Madiri Perkotaan adalah program penanggulangan kemiskinan di perkotaan dan dilaksanakan sejak 1999 yang pelaksanaannya di Kota Ambon sejak 2006 lalu. PNPM Mandiri, sambung Walikota, merupakan kebijakan Pemerintah Pusat sebagai suatu upaya untuk membangun kemandirian masyarakat dan peran pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan.
 
“Program ini sangat strategis dalam kerangka menyiapkan landasan kemandirian masyarakat berupa lembaga kepemimpinan masyarakat yang representative, mengakar dan kondusif bagi perkembangan modal sosial masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan program masyarakat jangka menengah dalam penanggulangan kemiskinan dimana program ini merupakan pengikat bagi kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat,” ujar Walikota.
 
Walikota berharap, BKM/LKM ini mampu menjadi wadah perjuangan kaum miskin dalam menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka, sekaligus menjadi motor bagi upaya penanggulangan kemiskinan yang dijalankan oleh masyarakat secara mandiri dan berkelenjautan dimulai dari proses penentuan kebutuhan, pengambilan keputusan, proses penyusunan program, pelaksanaan program hingga pemanfaatan dan pemeliharaan.
 
Menurutnya, berbagai program kemiskinan terdahulu yang bersifat parsial, sektoral dalam kenyataannya sering justru menghasilkan kondisi yang kurang menguntungkan. Walikota mencontohkan, sering terjadi salah sasaran, terciptanya benih-benih fragmentasi sosial dan melemahnya kapital sosial pada gilirannya juga mendorong pergeseran perilaku masyarakat yang semakin jauh dari semangat kemandirian, kebersamaan dan kepedulian untuk mengatasi persoalannya secara bersama.
 
“Kondisi kapital yang melemah serta memudar tersebut salah satunya disebabkan karena keputusan kebijakan pengelola program kemiskinan dan pemimpin-pemimpin masyarakat yang cenderung kurang adil, tidak transparan sehingga menimbulkan kecurigaan, ketidakpedulian dan skepitisme di masyarakat,” ujar Walikota.
 
Walikota menambahkan, pemahaman tentang penyebab persoalan kemiskinan telah menyandarkan berbagai pihak bahwa pendekatan dan cara yang dipilih dalam penanggulanngan kemiskinan selama ini perlu diperbaiki terutama perubahan perilaku, sikap dan cara pandang masyarakat. “Utamanya para pemimpin untuk senantiasa mengambil keputusan dan bertindak berlandaskan pada nilai-nila leluhur yang universal,” tandasnya.
 
Melalui lembaga kepemimpinan masyarakat ini, Walikota berharap, tidak ada lagi kelompok masyarakat yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang pada gilirannya dapat tercipta sistim sosial masyarakat yang lebih mandiri dalam pelaksanaan prinsip-prinsip hidup pembangunan yang berkelanjutan.Pait


Tidak ada komentar:

Posting Komentar