Data pegungsi Banjir dan Tanah
Longsor Kota Ambon masih simpang siur
Ambon-Maluku 03/08, Wakil Walikota Ambon, Sam Latuconsina mengakui data pengungsi banjir bandang dan tanah longsor kota Ambon masih simpang siur sehingga perlu dilakukan pendataan dan efaluasi secara efektif agar semua korban dapat terdata dengan baik, karena bencana banjir bandan dan tanah longsor ini merupakan yang terbesar Simpang yang terjadi selama ini dikota Ambon.
Ambon-Maluku 03/08, Wakil Walikota Ambon, Sam Latuconsina mengakui data pengungsi banjir bandang dan tanah longsor kota Ambon masih simpang siur sehingga perlu dilakukan pendataan dan efaluasi secara efektif agar semua korban dapat terdata dengan baik, karena bencana banjir bandan dan tanah longsor ini merupakan yang terbesar Simpang yang terjadi selama ini dikota Ambon.
Sesuai data yang dihimpun media
ini jumlah pengungsi sementara kota Ambon sebanyak 2.146 Kepala Keluarga(KK),
dengan jumlah 4.609 jiwa, namun demikian menurut Wakil Wali Kota data ini akan
dievaluasi karena masih banyak korban bencana banjir bandang belum terdaftar. olehnya pemerintah Kota memintah
mereka segera melaporkan diri ke
pemerintah kota Ambon untuk mendapat bantuan tanggap darurat. bagi warga yang rumahnya masih terendam
air dan lumpur akan diberikan bantuan alat penyemprot air untuk mempercepat
proses pembersihan.
Sedangkan status bencana kota Ambon sejak selasa sore lalu telah ditetapkan
oleh Walikota Ambon sebagai status tanggap darurat dan masih berlaku hingga
saat ini.
Terkait dengan lokasi bencana di
desa Batu Merah, pemerintah kota Ambon akan melakukan koordinasi dengan
Gubernur Maluku dan Balai Sungai, wilayah Maluku untuk memprogramkan pengerukan
sungai Batu Merah terutama hulu sungai, karena saat banjir bertepatan dengan
air pasang dari laut terjadi luapan air sungai dan laut melebihi talud penahan
air dan menggenangi rumah warga disekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar